Jumat, 18 November 2016

BONEKA 2,5 METER




BONEKA 2,5 METER

Musik khas terdengar dari kejauhan, mengiringi 2 boneka raksasa yang saling berpasangan, diikuti oleh beberapa anak muda yang memberi hiburan melalui kesenian khas Betawi. Siapa yang tak tahu dengan 2 boneka  besar ini? Boneka yang merupakan ciri khas warga Betawi, kini seakan kehilangan roh keseniannya. Boneka yang menjadi kesenian betawi ini, menjadi salah satu ikon ibu kota negara kita. Siapa yang tak tahu dengan salah satu kesenian betawi ini? Kesenian yang paling populer di kebudayaan Betawi. Masih banyak yang belum, bahkan tidak mengetahui sejarah awal Ondel-ondel ini. Kenapa dibuat? Untuk apa dibuat? Kini hanya tinggal sejarah dan hanya menjadi ikon yang digunakan saat pesta pernikahan, penghias perkantoran, pertokoaan, dan saat ada perayaan hari-hari tertentu, bahkan hari jadi kota Jakarta.
Padahal, zaman dahulu fungsi dari Ondel-ondel yang mulanya digunakan untuk acara-acara yang sakral, kini berubah seiring berkembangnya zaman. Ondel-ondel hanya dipakai pada acara-acara pesta rakyat dan sejenisnya. Bahkan sekarang jarang sekali pertunjukan Ondel-ondel ini ditampilkan secara resmi, yang ada hanyalah pertunjukan yang ditampilkan di pinggir jalan. Kita ketahui bersama, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki banyak sekali budaya. Masyarakat Indonesia sepatutnya bangga dengan berbagai macam kebudayaan-kebudayaan yang ada. Karena kebudayaan yang dimliki bangsa kita sangat unik dan menarik. Negara lain belum tentu memiliki kebudyaan seperti kita. Namun di era sekarang, anak-anak bahkan orang dewasa enggan melestarikaan budaya bangsa dan cenderung menikmati budaya bangsa lain. Kini para remaja banyak yang melupakan bahkan cenderung tidak tahu dengan salah satu kesenian ini, yang mana mereka lebih mementingkan gadget baru.
Yang menjadi ironisnya lagi, Ondel-ondel yang merupakan boneka besar itu tingginya sebesar 2,5 meter yang dibuat dari anyaman bambu, bagian wajahnya berupa topeng, rambut kepala dibuat dari ijuk dan wajah ondel-ondel laki laki dicat warna merah, sedangkan wajah Ondel-ondel perempuan dicat warna putih. Kini mereka hanya menjadi kesenian jalanan yang ditampilkan di pinggiran jalan. Seharusnya Ondel-ondel dijadikan kesenian yang memiliki nilai seni yang mahal. Bukan berarti nilai kesenian mahal diukur dari berapa banyak dan besar uang yang dihasilkan dari kesenian itu. Namun niliai kesenian yang mahal secara pribadi bagi saya yaitu seberapa pentingkah anak bangsa mau melestarikan kebudayaan ini. Sehingga nantinya kebudayaan ini tetap turun-temurun sampai ke generasi selanjutnya. Akan tetapi, belakangan ini nilai keseniannya mulai hilang, bahkan hampir tak ada lagi. Karena pada setiap  pertunjukan Ondel-ondel yang biasa kita temui di pinggir jalan kini hanya dijadikan sebagai pengumpul rupiah untuk kebutuhan hidup mereka.  Seharusnya mereka tau dan sadar bahwa nilai dari salah satu keseniaan Betawi ini, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata.
Sepasang ondel-ondel yang menari menyusuri jalanan pinggiran ibu kota yang diiringi musik khas masyarakat betawi, menyihir sebagian warga terutama anak-anak yang menyambut gembira melihat boneka 2,5 meter tersebut. Sepasang Ondel-ondel tersebut kini hanya dilestarikan oleh segelintir orang yang hanya ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidakkah kalian sadar wahai generasi muda? Sampai kapan kita harus sibuk dengan hal-hal yang melupakan kita dengan kebudayaan negara tercinta ini?



Created by : IMMawan Iman Taqdir Hidayatullah
Ketua Umum PC IMM Cirendeu Periode 2015/2016



0 komentar:

Posting Komentar