BONEKA 2,5 METER
Musik
khas terdengar dari kejauhan,
mengiringi 2 boneka raksasa yang saling berpasangan, diikuti oleh beberapa anak
muda yang memberi hiburan melalui kesenian khas Betawi. Siapa yang tak tahu
dengan 2 boneka besar ini? Boneka yang
merupakan ciri khas warga Betawi, kini seakan kehilangan roh keseniannya. Boneka yang
menjadi kesenian betawi ini, menjadi salah satu ikon ibu kota negara kita.
Siapa yang tak tahu dengan salah satu kesenian betawi ini? Kesenian yang paling
populer di kebudayaan Betawi.
Masih banyak yang belum,
bahkan tidak mengetahui sejarah awal Ondel-ondel
ini. Kenapa dibuat? Untuk apa dibuat? Kini hanya tinggal sejarah dan hanya
menjadi ikon yang digunakan saat pesta pernikahan,
penghias perkantoran, pertokoaan, dan saat ada perayaan hari-hari tertentu,
bahkan hari jadi kota Jakarta.
Padahal,
zaman dahulu fungsi dari Ondel-ondel yang mulanya digunakan untuk acara-acara
yang sakral, kini berubah seiring berkembangnya zaman. Ondel-ondel hanya
dipakai pada acara-acara pesta rakyat dan sejenisnya. Bahkan sekarang jarang
sekali pertunjukan Ondel-ondel ini ditampilkan secara resmi, yang ada hanyalah
pertunjukan yang ditampilkan di
pinggir
jalan. Kita ketahui bersama,
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki banyak sekali budaya.
Masyarakat Indonesia sepatutnya bangga dengan berbagai macam
kebudayaan-kebudayaan yang ada. Karena kebudayaan yang dimliki bangsa kita
sangat unik dan menarik. Negara lain belum tentu memiliki kebudyaan seperti
kita. Namun di era sekarang, anak-anak bahkan orang dewasa enggan melestarikaan
budaya bangsa dan cenderung menikmati budaya bangsa lain. Kini para remaja
banyak yang melupakan bahkan cenderung tidak tahu dengan salah satu kesenian
ini, yang mana mereka lebih mementingkan gadget baru.
Yang
menjadi ironisnya lagi,
Ondel-ondel yang merupakan boneka besar itu tingginya sebesar 2,5 meter yang
dibuat dari anyaman bambu, bagian wajahnya berupa topeng, rambut kepala dibuat dari ijuk dan
wajah ondel-ondel laki laki dicat warna merah, sedangkan wajah Ondel-ondel
perempuan dicat warna putih. Kini mereka
hanya
menjadi kesenian jalanan yang ditampilkan di pinggiran jalan.
Seharusnya Ondel-ondel dijadikan kesenian yang memiliki nilai seni yang mahal.
Bukan berarti nilai kesenian mahal diukur dari berapa banyak dan besar uang yang
dihasilkan dari kesenian itu. Namun niliai kesenian yang mahal secara pribadi
bagi saya yaitu seberapa
pentingkah anak bangsa mau melestarikan kebudayaan ini. Sehingga nantinya
kebudayaan ini tetap turun-temurun sampai ke generasi selanjutnya. Akan tetapi,
belakangan ini nilai keseniannya mulai hilang, bahkan hampir tak ada lagi.
Karena pada setiap pertunjukan Ondel-ondel
yang biasa kita temui di pinggir jalan kini hanya dijadikan sebagai pengumpul
rupiah untuk kebutuhan hidup mereka. Seharusnya
mereka tau dan sadar bahwa nilai dari salah satu keseniaan Betawi ini, bukan
hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata.
Sepasang
ondel-ondel yang menari menyusuri jalanan pinggiran ibu kota yang diiringi
musik khas masyarakat betawi, menyihir sebagian warga terutama anak-anak yang
menyambut gembira melihat boneka 2,5 meter tersebut. Sepasang Ondel-ondel
tersebut kini hanya dilestarikan oleh segelintir orang yang hanya ingin
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidakkah
kalian sadar wahai generasi muda? Sampai kapan kita harus sibuk dengan hal-hal yang
melupakan kita dengan kebudayaan negara tercinta ini?
Created by : IMMawan Iman
Taqdir Hidayatullah
Ketua Umum PC IMM Cirendeu Periode 2015/2016
0 komentar:
Posting Komentar