VIRUS
SINETRON
Di masa sekarang ini siapa
yang tidak tahu dengan televisi. Ya, televisi adalah salah satu media hiburan
yang sudah tidak asing lagi keberadaannya.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, maka dunia
pertelevisian pun jadi ikut berkembang. Tayangan-tayangan televisi menjadi hiburan
tersendiri bagi penontonnya. Acara televisi yang semakin bervariasi, mulai dari
acara musik, masak, anak-anak, reality
show, politik, sinetron dan lain sebagaimana selalu disajikan oleh stasiun
televisi untuk menghibur penotonon setianya.
Jika kita flashback ke tahun 90-an, kita akan
mengenang acara televisi semasa kecil. Acara anak-anak pada saat itu sering
ditayangkan pada hari libur menemani liburan kita. Dan jika membandingkan acara
televisi zaman dulu dengan zaman sekarang, acara anak-anaknya lah yang sudah
berkurang di masa sekarang. Sedih memang, stasiun televisi Indonesia sudah
jarang menayangkan acara anak-anak. Saya bangga karena saya pernah merasakan
masa kecil dengan acara televisi yang masih berkualitas. Tidak seperti sekarang,
acara anak-anak di televisi sudah termaginalkan dan digantikan dengan acara
sinetron.
Sinetron. Kata yang sudah
tidak asing lagi di telinga kita bukan? Sinetron adalah salah satu acara televisi
yang sebagian besar isi ceritanya tentang percintaan. Dalam Bahasa Spanyol
sinetron disebut juga telenovela. Bisa dibilang saya juga senang menonton
televisi, tapi untuk beberapa tahun belakangan ini saya menjadi kurang menyukai
acara televisi yang menayangkan sinetron. Saya beranggapan acara sinetron di
beberapa stasiun televisi cerita nya terlalu lebay dan kurang mendidik. Mungkin pembaca juga memiliki argument yang sama dengan saya. Pembaca
mungkin masih ingat dengan sinetron-sinetron lama seperti Keluarga Cemara, Lorong
Waktu, Kiamat Sudah Dekat, dan lain-lain. Sinetron lama yang tak lekang oleh
zaman, jalan ceritanya yang seru dan tidak membosankan membuat rindu.
Tayangan sinetron sekarang
yang terlalu bercerita soal percintaan dengan penonton yang sebagian besar adalah
anak-anak, sangat lah ironis. Anak-anak yang seharusnya menikmati acara yang
mendidikik, tapi sebaliknya. Tidak dipungkiri juga memang, anak-anak zaman
sekarang sudah lebih faham dengan kata cinta, mungkin itu salah satu dampak
dari perkembangan global yang memudahkan anak-anak sekarang mudah mengakses
berbagai situs di internet yang membuatnya menjadi lebih mudah mempelajari
sesuatu yang semestinya belum pantas mereka tau terkhusus untuk anak-anak yang
berada di kota.
Saya masih ingat betul saat
saya KKN di salah satu daerah di Indonesia, anak-anak sekolah dasar bahkan
anak-anak yang masih duduk dibangku PAUD pun sangat mengerti dengan jalan
cerita salah satu sinetron. Sampai-sampai mereka ingin sekali bertemu dengan
idolanya. Pada saat bimbingan belajar di posko, hanya ada 3 anak yang datang
tepat waktu, yang lain telat datang dengan alasan menonton acara sinetron
kesukaannya. Rupanya kesukaan terhadap sinetron yang sedang naik daun ini tidak
hanya disukai oleh anak-anak yang ada di kota, melainkan sudah sampai pada
anak-anak yang ada di daerah jauh dari pusat kota.
Seperti virus yang dengan
begitu cepat menguasai anak-anak. Segala hal yang berkaitan dengan idola pada
sinetron kesukaannya selalu diikuti. Untuk itu marilah kita pantau adik-adik
kita, sepupu dan saudara lainnya agar menonton tayangan televisi yang mendidiki,
agar anak-anak bangsa Indonesia menjadi penerus bangsa yang cerdas dan memiliki
kualitas yang dapat memajukan bangsa
Indonesia.
#SalamMaroon
#IMMJaya
Created by : IMMawati Yoanita
Sarah
Sekretaris Umum PC IMM
Cirendeu Periode 2015-2016
0 komentar:
Posting Komentar