Rabu, 28 September 2016

Penyakit Menular Seksual


 Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular  Seksual  adalah  penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Seseorang berisiko terkena PMS apabila melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Apabila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.1 

Penyakit Menular Seksual terbagi menjadi dua jenis yaitu penyakit yang dapat disembuhkan dan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit Menular Seksual yang dapat disembuhkan adalah trikomonas, klamidia, gonore, sifilis dan  chancroid. Penyakit Menular Seksual yang tidak dapat disembuhkan diantaranya kondiloma, HIV/AIDS, Herpes genitalis dan Hepatitis.2 

Klamidia disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomati. Klamidia mudah disembuhkan dengan antibiotik, dan penderita klamidia harus menjauhkan diri dari aktivitas seksual selama 7 hari setelah diberikan antibiotik. Jika gejala terus berlanjut selama lebih dari beberapa hari setelah menerima pengobatan, maka harus kembali ke fasilitas kesehatan.3 

Penyakit Menular Seksual yang disebabkan jamur diantaranya adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang pada perempuan menimbulkan gejala keluarnya cairan berwarna putih seperti susu atau butir tepung dan kadang – kadang seperti susu pecah disertai rasa gatal yang hebat pada alat kelamin dan pada perempuan hamil dapat menularkan pada bayi yang dikandungnya. Pada  laki – laki yang tidak disunat kelainan yang ditimbulkan adalah rasa gatal pada daerah kemaluan dan lipat paha serta peradangan pada daerah ujung kemaluan.4 

Penyakit Menular Seksual lainnya adalah sifilis (raja singa) yang disebabkan oleh Treponema pallidum dengan masa tanpa gejala antara 2 – 6 minggu bahkan terkadang sampai tiga bulan sesudah kuman masuk dalam tubuh melalui hubungan seksual, gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri; bercak merah ditubuh tanpa gejala klinis yang jelas; kelainan saraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit.5 

Selain Human Paviloma Virus (HPV), terdapat Human Immunodeficiency Virus yang disingkat menjadi HIV yaitu virus yang menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan AIDS adalah Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu yang didapat akibat HIV bukan karena keturunan. Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi penularan hanya ada pada darah, cairan sperma (air mani), dan cairan vagina.6


Sumber :
1.      BKKBN.2001.Materi dan Tanyajawab Kesehatan Reproduksi Remaja.Jakarta; BKKBN Yayasan Mitra INTI
2.      Muhaimin,Toha.2015.Penyakit Menular Seksual [Materi Ajar Kuliah Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta]
3.      CDC [homepage on the Internet].CDC: Chlamydia Treatment and Care;2016 [cited 2016 June 14].Available from http://www.cdc.gov
4.      Surjadi,Charles.et.al.2006. Pengembangan Pelayanan Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa di 3 Kota Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Semarang).Jakarta: Jaringan Epidemiologi Nasional dan Badan Litbangkes Depkes
5.      Kumalasari,Intan.et.al.2012.Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan.Jakarta:Penerbit Salemba Medika
6.      Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak – Hak Reproduksi [homepage on the internet]. Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak – Hak Reproduksi:Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja; 2007. [update 2016 Mei 18]. Available from http://www.bkkbn.go.id


Penulis = Immawati Nayla Nur Rabbany, S. KM (Bidang IMMawati 
PC. IMM Cirendeu Periode 2015/2016)

0 komentar:

Posting Komentar