LABIRIN
KEHIDUPAN ANAK BANGSA
Perjalanan
kehidupan kita sebagai akademisi kurang lengkap apabila kita tidak menengok
kanan kiri kehidupan anak – anak jalanan maupun orang – orang dengan hidup
dibawah garis kemiskinan. Cerdas saja tidak cukup untuk hidup kita apabila
tidak pernah menyentuh mereka. Uluran tangan kita untuk menyapa mereka adalah
hal yang sangat berharga saat kehidupan kita kontras dengan mereka, setiap harinya kita hanya dijejeli uang untuk bisa
membeli makan yang lezat, membeli kosmetik, membeli baju dan perlengkapan lain
meskipun dirak sudah menumpuk, dimanjakan oleh i-Phone, Android, update medsos
dan sebagainya dengan era globalisasi di abad 21.
Dipelataran terminal bus kota, mereka
menyanyi dengan baju yang kusam namun tetap merekah dengan senyum manisnya.
Karena pendidikan yang kurang baik dari orangtua maupun tidak menginjakkan
kakinya disekolah formal sehingga mereka menyanyikan lagu yang bukan untuk
usianya. Mereka lebih dewasa dari usianya karena pergaulan mereka
bebas daripada orang rumahan, adapula ibu – ibu yang menggendong bayi yang
mungkin bisa jadi sebetulnya bukan bayinya, sedangkan seorang anak yang sejak
bayi sudah terapapar kehidupan yang kelam di sekitar terminal bus kota.
Indonesia memiliki pekerjaan rumah
tangga yang menumpuk, Indeks Pembangunan Manusia (Human Deveploment Indeks) urutan ke -110/188 yang berada pada
posisi Medium Human Development,
tertinggal jauh dari Negara tetangga Malaysia yang menempati posisi ke-62/188.
Indeks Pembangunan Manusia dibentuk berdasarkan empat indikator yaitu angka
harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan kemampuan daya
beli.
Kita sebagai kaum akademisi adalah
pintu tol dalam mewadahi mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak, dengan
membukakan akses kepada pemangku kepentingan, NGO dan lain – lain. Indonesia
dengan gerakan revolusi mental seharusnya menjadi garda terdepan akan ide – ide
yang dapat mengantarkan kaum papa untuk mendapatkan kehidupan yang layak sesuai
amanat UUD 1945. Mereka sebagai anak jalanan adalah korban dari ketidakadilan
untuk hidup, periode mereka merupakan golden
age untuk tumbuh kembang yang baik dengan mendapatkan perhatian, pendidikan
dan tentunya kehidupan yang layak sehingga proses pertumbuhan mereka diharapkan
baik dan nantinya mereka menjadi aset bangsa yang memberikan kontribusi untuk
perubahan bangsanya.
Referensi:
Human
Development Index and its components.2014.From URL http://www.hdr.undp.org
Indeks Pembangunan Manusia 2006 – 2007.2008. From
URL http://daps.bps.go.id
By IMMawati Nayla Nurabbany
Bidang IMMawati PC IMM Cirendeu
Periode 2015/2016
0 komentar:
Posting Komentar