Badan Pimpinan Harian IMM Cabang Cirendeu 2014/2015

Bagan struktural Pimpinan Cabang IMM Cirendeu periode 2014 - 2015 yang diketuai oleh IMMawan Muhammad Estutresnanto

Latihan Instruktur Dasar

Pimpinana Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cirendeu 2015

DIKSUSWATI 1 PC IMM CIRENDEU

Kegiatan Diksuswati 1 oleh PC IMM Cirendeu dan IMM Se-Cabang Cirendeu

KAUMAN (Kajian Umum Mingguan) PC IMM Cirendeu dan Remaja Masjid At-Taqwa UMJ

Kajian Umum Mingguan yang membahas mengenai Keagamaan, khususnya membahas HPT Muhammadiyah. Diadakan setiap hari Rabu ba'da Sholat Maghrib Berjama'ah bersama pemateri-pemateri yang berkompeten.

PMO (Pelatihan Manajemen Organisasi) PC IMM Cirendeu

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 25 November 2016

 SEMINAR FUNDRISING

Di dalam sebuah organisasi, tentunya membutuhkan dana untuk menjalankan program kerja organisasi tersebut, tanpa adanya dana, organisasi tidak akan berjalan terutama dalam menghimpunp dana untuk kegiatan sosial pemberdayaanpastinya sangat diperlukan. Maka dari itu, Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cirendeu mengadakan seminar, guna menambah pengetahuan untuk menjadi fundriing yang sukses. Fundrising adalah proses mempengaruhi masyarakat atau lembaga agar menyalurkan dana kepada organisasi.

 
Contact person : Ade Rahmat 0878-8210-4429
Rio Rizki  0878-7188-1811


By Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat
PC IMM Cirendeu
Periode 2015/2016

Kamis, 24 November 2016

KEBAHAGIAAN

KEBAHAGIAAN?

Bahagia, sebuah harapan yang siapapun pasti ingin mendapatkannya. Kebahagiaan seolah-olah menjadi suatu hal yang didambakan dalam kehidupan manusia pada umumnya. Hal ini terlihat dengan adanya realita yang menunjukkan bahwa manusia akan dan selalu berusaha untuk mengupayakan tercapainya kebahagiaan dalam menjalani hidup. Namun, kebahagiaan yang didambakan oleh setiap manusia masih berada pada titik yang tidak tetap (labil). Dalam artian bahwa definisi dari kebahagiaan itu sendiri masih belum “disepakati” dalam perspektif kebanyakan orang. Dinamika kebahagiaan hidup manusia tampak begitu bervariasi antara satu kebahagiaan dengan kebahagiaan yang lain.
Gambar di atas adalah riset dari Cambridge University tentang Negara manakah yang paling bahagia di muka bumi ini. Dari gambar tersebut, ada 6 (enam) faktor yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian kebahagiaan, yaitu pendapatan per kapita, dukungan sosial, hidup yang sehat, kebebasan sosial, kedermawanan dan lainnya. Ternyata, uang adalah salah satu yang menjadi tolak ukur dari penilaian tersebut. Sama seperti yang telah dikatakan oleh sang filsuf, Aristoteles bahwa seseorang yang bahagia menurut beliau adalah orang yang mempunyai good birth, good health, good look, good luck, good reputation, good friends, good money and goodness. Derajat kebahagiaan yang hakiki sebetulnya tidak dapat diukur dari seberapa banyak nilai uang yang dimiliki, setinggi mana jabatan yang diduduki dan sebesar apa rumah yang didiami. Karena kenyataannya, banyak orang yang sudah memiliki uang banyak, tapi tidurnya tidak nyenyak. Banyak pula rumah mewah yang menampakkan kemapanan, tapi di dalamnya ada kedengkian dan dendam.
Manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas terhadap apa yang telah dimilikinya saat ini. Maka dari itu, ketika seseorang telah merasakan kebahagiaan akan suatu hal, dia akan terus mencari kebahagiaan lain yang bisa membuat dirinya lebih bahagia lagi dan akan selalu seperti itu. Bukankah kebahagiaan itu semakin dicari semakin kabur, ia akan semakin samar?
Ada teori pembeda yang sederhana dari seorang pendiri Ilmu Histografi, Sosiologi dan Ekonomi, yaitu Ibnu Khaldun. Menurut beliau, makna dari kebahagiaan adalah:
“Bahagia adalah jika engkau benar-benar ridha pada putusan Allah SWT”.
Itulah teori sederhana yang nyata dari makna kebahagiaan seorang muslim. Allah SWT juga berfirman pada QS. Ibrahim: 7 yang artinya, “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan: sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Jadi, selalu bersyukur dan berbahagialah dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena, kebahagiaan yang hakiki bukan hanya soal harta atau tahta, tapi kebahagiaan adalah bagaimana seseorang mampu melakukan sesuatu yang bermakna dan tulus, sehingga memancarkan ketenangan dan kedamaian. Seseorang yang bahagia adalah seseorang yang apabila mendapat nikmat dia bersyukur, apabila mendapat ujian dia bersabar dan apabila berbuat dosa dia beristighfar.


Created by : IMMawati Faizatunnisa
Bendahara Umum PC IMM Cirendeu Periode 2015-2016
Editor by : Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM CIrendeu